Rabu, 19 Januari 2011

REFLEKSI AKHIR TAHUN MAHASISWA UNIVA 2010
Hidup mahasiswa!!!!!!! Salam Revolusi Gerakan Mahasiswa
Tahun 2010 akan berlalu, dalam waktu tidak sampai 24 jam lagi kita akan meninggalkan tahun 2010, lalu timbul pertanyaan bagi kita apa yang telah kita perbuat untuk Ibu Pertiwi selama tahun 2010 ini???
Momentum pergantian tahun ini akan mempunyai makna yang mendalam bagi kita semua bila dapat kita manfaatkan untuk merefleksikan seluruh aktivitas kebangsaan yang terdapat dalam diri kita dan tidak akan bermakna apa-apa bila kita tidak dapat mengambil faedah yang positif selama tahun 2010 berjalan..
Berbagai permasalahan sangat banyak yang tidak tuntas ditahun 2010 ini mulai Masalah nasional sampai pada masalah tingkat kedaerahan. Di Mana pada tahun 2010 ini aset bangsa indonesia kembali berkurang dengan dijualnya aset KRAKATAU STEEL ke pihak swasta, serta tidak adanya titik terang terhadap kasus century yang telah melenyapkan uang rakyat sampai trilyunan rupiah dan tidak tuntasnya permasalahan Lumpur lapindo yang menuyengsarakan masyarakat Sidoarjo Provinsi Jawa Timur, Serta Kasus pemilihan Gubernur BI Mranda Gultom.
Sedangkan permasalahan di daerah Sumatera utara tidak kalah dahsyatnya dari permaslahan nasional dimana pada tahun 2010 yang akan kita lewati ini tanpa pemimpin yang definitif seperti halnya gubernur dan Sekdaprovsu, bahkan aset yang sangat berharga bagi masyarakat Sumatera Utara seperti halnya PT.INALUM belum ada kepastian dari pihak pemerintahan untuk dikembalikan pada Ibu Pertiwi, sementara kinerja penegakan hukum di provinsi Sumatera Uatara seperti Kejaksaan sangat meprihatinkan dimana sampai saat ini masih banyak kasus yang terendap di kantor kejaksaan tersebut tanpa proses yang jelas...
Sedangkan permasalahan Kota medan juga sangat kompleks mulai dari tingkatan pemimpin sampai pada tingkatan masyarakatnya. Dimana sampai saat ini kasus Tapsel Gate yang terindikasi kuat melibatkan Rahudman Harahap yang saat ini menjadi walikota medan yang ditangani oleh Kejatisu belum juga ada Titik terang dalam penyelesaiannya. Sementara anak-anak bayi terlibat dalam pencarian uang sampai tengah malam yang terkesan menjadi mesin pencari uang dan yang sangat menyedihkan Pemerintahan kota medan TUTUP MATA melihat kondisi tersebut dan Tragedi pembakaran pasar sukaramai yang sampai saat ini tidak tranparan dalam mengungkap kejadian tersebut.
Sedangkan Permaslahan PT Sorik Mas Mining di Kabupaten Madina sampai saat ini tidak dihiraukan oleh pemerintahan setempat dan pemerintah Provinsi serta pusat mereka masih tutup mata atas aspirasi masyarakat madina yang melakukan penolakan terhadap pengoperasian PT.Mas Mining Tersebut, sebab keberadaan PT tersebut nantinya akan merusak ekosistem daerah tersebut. Padahal PT.Mas Mining juga terindikasi kuat masuk dalam kawasan TNBG (Taman Nasional Batang Gadis).
Bahkan sengketa lahan yang terjadi tidak pernah terselesaikan dengan tuntas, sehingga hal tersebut di manfaatkan oleh para mafia tanah dalam pengambilan lahan yang seharusnya di serahkan pada negara dan dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat seperti tanah yang selama ini dikelola oleh PTPN II yang berada di lingkaran luar kota medan.
Dalam Refleksi akhir tahun 2010 yang dilaksanakan oleh MPM UNIVA Medan ini menghimbau kepada seluruh mahasiswa dan pemuda agar menyatukan gerakan untuk melakukan kritikan yang membangun terhadap kondisi sosial masyarakat dan kondisi kebangsaan saat ini. Kami juga menghimbau kepada para mahasiswa yang melakukan pertemuan secara nasional seperti (BEM Nusantara, BEM Se Indonesia maupun BEM Nasional) untuk tidak melakukan penjualan terhadap gerakan-gerakan mahasiswa dengan cara menghadirkan pembicara dari pemerintahan yang sedang berkuasa, sebab disinyalir pertemuan-pertemuan skala nasional yang dibuka oleh pihak pemerintahan terjadi jual-beli Idealisme pada tingkatan mahasiswa sehingga merusak citra gerakan mahasiswa di mata masyarakat se Nusantara.
Demikanlah Pernyataan ini kami perbuat demi menyatukan serta mengangkat kembali martabat pergerakan Mahasiswa se Nusantara untuk kemakmuran masyarakat Indonesia.
“Salam Reformasi dan salam Revolusi”